BANDUNG- (MOMENRIAU.COM). Fakta empirik menunjukkan bahwa tingkat pengangguran (tenaga kerja non produktif) masih tinggi, baik pengangguran terbuka maupun pengangguran terselubung. Fakta ini tentu menjadi persoalan tersendiri yang harus mendapat perhatian

GNPK RI Jabar dan RUMPPI Selenggarakan Pelatihan GRATIS,  “Pijat Tradisional dan Profesional”*

Senin, 22 April 2019 - 11:53:57 WIB Cetak

BANDUNG- (MOMENRIAU.COM). Fakta empirik menunjukkan bahwa tingkat pengangguran (tenaga kerja non produktif) masih tinggi, baik pengangguran terbuka maupun pengangguran terselubung. Fakta ini tentu menjadi persoalan tersendiri yang harus mendapat perhatian dari semua pihak, baik Pemerintah maupun partisipasi masyarakat secara aktif dan konstruktif. Permasalahan tidak bisa dijawab oleh sekedar kritikan, tetapi harus direspon dengan program yang riil melalui penyiapan keterampilan terapan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Di sisi lain seiring dengan perkembangan zaman, tingkat kebutuhan manusia terhadap kebutuhan jasa pelayanan pijat yang profesional juga semakin meningkat. Bukan hanya di Indonesia saja, melainkan di luar negeri pun banyak. Termasuk hotel – hotel sudah banyak yang menyelenggarakan jasa pelayanan pijat yang profesional, baik pijat yang berorientasi pada terapi maupun sekedar relaksasi saja. 

Pada kesempatan ini, media berhasil mewawancarai Pakar Pijat Tradisional Indonesia Dede Farhan Aulawi di sekretariat RUMPPI Jl. Mega Asri I no. 8 Sukaraja – Cicendo, Bandung. Dede yang juga selaku Pembina GNPK RI mengatakan bahwa ia ingin membekali para peminat keterampilan pijat tradisonal sesuai dengan tingkat kebutuhan pasar. Bahwa secara objektif pasar yang membutuhkan para ahli pijat semakin meningkat, maka harus ada supply yang menjawabnya dengan dibekali pengetahuan dan keterampilan yang memadai.

Di sisi lain berdasarkan pengalamannya, pelatihan – pelatihan pijat tradisional itu biayanya cukup mahal, jadi harus difikirkan agar ada pembekalan yang tidak memberatkan mereka dengan biaya – biaya. Oleh karena GNPK RI Jabar dan RUMPPI Bandung pada hari sabtu (20/4) menyelenggarakan “Pelatihan GRATIS : Pijat Tradisional dan Profesional”, yaitu pelatihan keterampilan pijat yang tidak sekedar asal – asalan, melainkan berbasis pada pengetahuan dan pengelolaan yang profesional. Pelatihan kali ini diikuti oleh 37 peserta, dan untuk angkatan ke-5 akan diselenggarakan pada hari Sabtu, 4 Mei 2019. Ujar Dede.

Dengan demikian pelatihan ini cocok bagi mereka yang tertarik untuk mengetahui pengetahuan dan keterampilan dasar pijat tradisional. Jadi bagi kita, saudara kita atau tetangga kita yang berminat silakan mendaftar langsung ke sekretariat RUMPPI. Adapun tujuan dari pelatihan ini adalah untuk menciptakan tenaga kerja yang memiliki keterampilan pijat dengan pengetahuan dan tata kelola secara profesional sehingga diharapkan bisa menjadi jalan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Sekelaigus ke depannya akan dibentuk “Asosiasi Pijat Tradisional Indonesia”.

Berkaitan dengan materi bahasan yang diberikan pada pelatihan kali ini meliputi Tingkat Kebutuhan Pijat Tradisional yang Profesional, Sejarah Pijat Tradisonal, Fisiologi dan Anatomi Tubuh Manusia, Sistem Otot dan Sistem Pernafasan, Teknik dan Dasar Pemijatan Tradisional, serta Tata Kelola Pijat yang Profesional. Setelah mengikuti pelatihan, selanjutnya peserta diwajibkan mengikuti  UJIAN TEORI dan UJIAN PRAKTIK. Sertifikat pelatihan hanya akan diberikan pada para peserta yang dinyatakan lulus, baik lulus ujian teori maupun ujian praktik. Pungkas Dede mengakhir wawancara.

Beberapa catatan penting yang harus diperhatikan oleh para peserta pelatihan adalah harus datang tepat waktu dan tidak terlambat. Terlambat lebih dari 30 menit tidak diperkenankan mengikuti pelatihan. GNPK RI Jabar dan RUMPPI tidak mentolerir setiap keterlambatan, karena ciri khas profesionalitas adalah DISIPLIN atau TEPAT WAKTU. Semua peserta harus memperhitungkan waktu dari tempat asalnya ke lokasi pelatihan, dengan mempertimbangkan kemungkinan adanya kemacetan lalu lintas. Jadi jangan ada alasan terlambat karena jalanan macet. Pelatihan dimulai tepat jam 09.00 sehingga diharapkan bisa datang 15 menit sebelum acara dimulai.

Bagitupun saat ujian praktik yang berdurasi 90 menit, maka pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap. Tidak seperti ujian teori yang dilakukan sekaligus secara serempak. Ujian Praktik bagi peserta Laki – laki akan memijat laki – laki, dan sebaliknya untuk peserta wanita akan memijat wanita di ruang yang terpisah. Semoga pelatihan ini bisa bermanfaat buat masyarakat yang membutuhkannya, dan semoga RUMPPI tetap eksis di jalan panjang pengabdian nyata buat masyarakat.(nzr)




Tulis Komentar +
Berita Terkait+
ƒ